Dweller

Advertise

­ ­

Tuesday, December 21, 2010

Peran Klub dalam Hobi Fotografi



Satu per satu klub fotografi baru bermunculan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan besar pun kini memiliki klub foto internal untuk karyawannya. Awal Desember ini, Nokia Siemens Network juga resmi memiliki sebuah klub fotografi. Pertanyaan yang layak mencuat adalah, seberapa pentingkah peran sebuah klub foto pada anggotanya?

Fakta yang sudah terjadi menunjukkan bahwa kemajuan kemampuan fotografis seorang pehobi fotografi akan sangat cepat meningkat ketika sudah bergabung dengan sebuah klub. Klub tempatnya bergabung bukanlah sejenis kursus yang memberikan materi pelajaran fotografi secara harfiah, tetapi pergaulan dengan sesama anggota membuat transfer pengetahuan antarindividu menjadi cepat dan efektif.

Sebuah klub pun kadang secara teratur mendatangkan pembicara untuk memberikan workshop-workshop tertentu. Klub Jakarta Photo Club (JPC), misalnya, merupakan salah satu klub yang secara sangat teratur mendatangkan pembicara pada acara bulanannya. Dengan cara demikian, JPC memberikan tambahan pengetahuan kepada anggota secara tetap. Cara ini pula yang akan ditempuh klub foto Nokia Siemens Network (NSN), yang bahkan sejak belum resmi berdiri pun sudah sempat mengadakan workshop.

Klub fotografi online www.fotografer.net (fn) yang sudah berusia delapan tahun bahkan telah melahirkan banyak sekali fotografer andal, dan beberapa kemudian menjadi profesional. Padahal, saat baru bergabung di fn, mereka umumnya betul-betul pemula yang baru memegang kamera.

Cara fn ”mendidik” anggota adalah dengan memancing keaktifan anggota lewat berbagai tantangan. Saat seorang anggota mengunggah sebuah foto ke fn, foto tersebut akan mendapat aneka komentar dari anggota lain. Komentar bisa bernada positif yang akan menghasilkan nilai positif, serta komentar bernada negatif yang akan mengurangi nilai yang sudah dimiliki anggota pengirim foto itu.

Pada suatu nilai tertentu, sebuah foto bisa meraih gelar Foto Pilihan Editor (FPE), dan pada kondisi lain sang fotografer bisa meraih gelar Fotografer Pilihan Editor (FGPE).

Metode di fn ini telah memacu seorang pehobi untuk terus menaikkan mutu fotonya. Di bawah sadar, keinginan untuk mendapat komentar positif telah memacu kemajuan semua anggota fn.


Berburu foto

Salah satu kegiatan klub foto yang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu adalah berburu foto. Acara ini tidak semata untuk mendapatkan koleksi foto yang baru. Sebuah acara buru foto justru lebih menjurus kepada transfer ilmu dan pengalaman dari yang senior kepada yang pemula.

Klub foto Lens Society di Semarang bahkan sudah mencanangkan untuk bisa menghasilkan buku foto tentang Kota Semarang dengan berbagai lomba dan berburu foto yang mereka laksanakan.

Peran klub foto memang tidak bisa diabaikan, juga kalau kita memikirkan sebuah wawasan yang lebih luas lagi. Kegiatan sebuah klub foto juga bisa mengangkat nama Indonesia ke kancah internasional.

Tahun lalu, Indonesia bisa menjadi tuan rumah 25th Projected Images Biennial dengan pelaksana klub foto PAF di Bandung. Dan tahun ini, klub foto Candra Naya Jakarta juga sukses menyelenggarakan Indonesia Salon of Art Photography yang diikuti peserta dari 58 negara.

Yang lebih membanggakan, katalog ISAP 2010 itu mendapat predikat ranking 5 dari Federation Internationale de l'Art Photographique (FIAP), atau peringkat terbaik dari sebuah lomba foto.

Klub-klub foto memang terus tumbuh di Indonesia. Kehadiran klub akan sangat berguna kalau para anggotanya sendiri mau aktif mengembangkannya.

Anda ingin kemajuan kemampuan fotografi meningkat dengan cepat, tetapi dengan cara nyaman?

Ikutlah klub!

sumber; kompas.

0 komentar:

Post a Comment

 
Powered by Blogger