Dweller

Advertise

­ ­

Wednesday, December 8, 2010

Cara Menghindari Pelecehan Seksual di Tempat Kerja


Pelecehan seksual adalah sangat umum di tempat kerja. Ironisnya, yang paling sering menjadi korban adalah mereka yang berjenis kelamin perempuan. Secara garis besar, penjabaran dan yang dimaksud pelecehan seksual adalah: pandangan dengan hasrat seksual – dalam bentuk apapun – yang tidak diinginkan berulang (verbal atau fisik), pernyataan seksual secara eksplisit yang mengandung penghinaan, ataupun komentar seksual diskriminatif yang dibuat oleh seseorang di tempat kerja, yang menyinggung atau tidak pantas untuk si penerima, atau yang menyebabkan ketidaknyamanan penerima.

Bayangkan, jika Anda sendiri – terutama yang berjenis kelamin perempuan – yang menerima pelecehan seksual tersebut, pasti Anda merasa betapa memalukan dan menjengkelkan bukan ? Apalagi saat ini kita hidup di dunia yang tidak sempurna, sehingga seringkali tindakan kaum perempuan dan penampilan dapat disalahartikan. Dan, apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari hal tersebut tidak akan menimpa Anda? Berikut adalah beberapa tips yang akan membantu Anda menghindari salah tafsir ini.

Jangan terlalu ramah
Kebanyakan, rekan kerja laki-laki di kantor “menyalah-artikan” sebuah keramahan yang ditampilkan oleh rekan kerja perempuan, sehingga muncul hasrat untuk (coba-coba) menggoda. Apalagi jika Anda termasuk kategori orang yang secara alami ekspresif dan sering menyentuh orang lain saat berbicara atau tertawa dan banyak tersenyum, cobalah untuk mengontrol sifat ini selama jam kerja.

Meskipun Anda berada dalam lingkungan profesional, Anda harus bertindak lebih profesional. Ini tidak berarti Anda harus serius atau kering dan membosankan sepanjang waktu, tetapi mulailah bertindak sedikit lebih sesuai dengan situasi. Ini akan menghindari kesalahpahaman dengan rekan kerja laki-laki, terutama jika mereka hanya mengenal Anda sepintas lalu.

Pakaian konservatif
Meski di tempat kerja Anda dalam hari tertentu diperbolehkan untuk berpakaian informal, atau Anda sering kali datang dalam balutan jeans kasual misalnya, tetapi Anda harus tetap berhati-hati untuk memilih pakaian yang tidak terlalu ketat atau terlalu ‘mengundang’. Semua pasti sepakat, bahwa pakaian yang ‘berlebih’ tidak sesuai dengan situasi kerja.

Kalau Anda ingin dianggap serius (dalam bekerja), mengapa tidak berpakaian yang serius juga. Ini bukan berarti Anda harus memakai rok sampai dengan mata kaki atau blus tertutup sampai ke leher. Namun, tidak ada salahnya untuk berpakaian sedikit lebih profesional, khususnya jika Anda benar-benar ingin menghindari ‘kenakalan’ rekan kerja laki-laki, karena tergoda penampilan Anda (dan menjadikan Anda) sebagai objek seksual.

Bersikap tegas
Terlepas dari semua upaya yang sudah Anda lakukan terhadap rekan kerja yang terus membuat komentar tidak pantas (melecehkan) ataupun terus memandang Anda dengan cara yang benar-benar mengganggu, jangan ‘melawan’ dia dengan tersenyum atau tertawa. Anda harus tegas terhadap perbuatan yang tidak pantas ini.

Misalnya dia terus "memandang nakal" ke area tertentu pada badan Anda, langsung bertanyalah dengan tajam, "Apakah Anda tidak punya pekerjaan lain?" atau katakan padanya, "Saya sedang sibuk, dan sangat menghargai jika Anda tidak memandang saya seperti itu!"

Atau, jika ada rekan kerja laki-laki yang mencoba memberi Anda barang atau ‘hadiah’ dengan alas an yang tidak jelas, sedang Anda tidak berminat atau tidak menyukainya, putuskan untuk menolaknya. Anda tidak perlu khawatir akan menyakiti perasaannya, karena dia juga perlu memahami bahwa tindakannya tidak tepat, dan Anda memang tidak menerima terhadap perhatiannya.

Mudah-mudahan tips ini bisa ‘membuka’ akal sehat siapapun perempuan yang pernah dan sedang (ataupun ingin menghindari) pelecehan seksual di tempat kerja. Yang terpenting, selain menjaga diri sendiri, upaya-upaya semacam ini harus menjadi komitmen dan didukung semua pekerja perempuan di satu tempat kerja yang sama, sehingga bisa ‘mematikan’ kaum laki-laki yang suka menggeneralisir tipe dan sikap perempuan.

Tetapi, jika setelah melakukan ini, Anda masih mengalami masalah pelecehan seksual di tempat kerja, sebaiknya Anda harus secepatnya berbicara dengan atasan Anda, atau melaporkan orang (oknum) ini ke bagian Sumber Daya Manusia (HRD).

sumber foto: 10yan.com


satu lagi: saat mencoba baju di kamar pas/ganti.


Bila Anda mau mencoba baju di kamar pas sebuah toko baju atau swalayan, santai, jangan buru-buru. Kalo kita tidak teliti, bisa-bisa kita dengan senang hati memamerkan kemolekan tubuh kita kepada orang yang tidak berhak .

Sebelum Anda membuka pakaian, perhatikan cermin yang ada di kamar pas tersebut. Hati-hati siapa tahu cermin yang digunakan tersebut adalah cermin dua arah. Bila cermin yang digunakan tersebut adalah cermin dua arah, maka ketika kita bercermin, orang yang ada di balik cermin itu dapat melihat seluruh tubuh kita, sedangkan kita tidak dapat melihatnya. Wiiiih……. bisa berabe tuh…….. !!!

Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa cermin yang digunakan tersebut adalah cermin dua arah atau bukan? Gampang sekali Caranya adalah dengan meletakkan kuku jari kita ke cermin, lalu lihat apakah ada jarak antara kuku asli dengan bayangan yang ada di cermin. Bila ternyata ada jarak, maka berarti cermin itu aman digunakan karena itu adalah cermin satu arah. Namun bila saat kita meletakkan kuku jari tersebut tidak ada jarak antara kuku jari asli dengan bayangan yang ada di cermin (terlihat menempel), maka saran dari saya urungkan niat untuk mencoba baju atau melakukan aktivitas apapun di depan cermin tersebut karena cermin itu adalah cermin dua arah. Bisa saja orang yang ada di balik cermin sedang mengintai tubuh Anda.


SELAMAT BERJUANG

0 komentar:

Post a Comment

 
Powered by Blogger