Dweller

Advertise

­ ­

Tuesday, November 16, 2010

DPR Setuju Dibangun Ruang Seks di Penjara


Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meneyetujui wacana agar KemenkumHAM membangun ruang seks bagi tahanan. KemenkumHAM diminta tidak ragu-ragu membuat ruang khusus untuk penyaluran hasrat biologis napi tersebut.

"Ini adalah mengenai pemenuhan kebutuhan biologis yang sangat manusiawi karena itu saya mendukung agar ruang seks itu dibangun di LP kita supaya LP kita itu memang wajah yang sangat manusiawi tempat untuk pelatihan jadi orang yang baik," ujar Wakil Ketua DPR bidang Hukum, Priyo Budi Santoso, kepada detikcom, Rabu (17/11/2010).

Ruang khusus seks tersebut perlu dibangun untuk narapidana yang sudah berkeluarga. Untuk menjamin kesehatan, KemenkumHAM hanya perlu membuat protap agar dilakukan pembersihan ruangan secara berkala.

"Pemerintah jangan ragu-ragu untuk masalah ini yang terpenting pelaksananan ya harus terkontrol dengan baik. Ini langkah pembenahan rutan yang lebih manusiawi," papar Priyo.

Terkait ketakutan MenkumHAM akan adanya penyalahgunaan ruang seks ini, Priyo menuturkan, perlu dilakukan pengawasan ketat. Dengan begitu ruang seks tersebut tidak akan disalahgunakan oleh oknum di rutan.

"Napi bukan binatang yang harus dilarang penyaluran kebutuhan biologisnya, bisa diwajibkan penggunaan ruangan hanya untuk suami istri. Pengelola rutan harusnya melakukan prosedur teknis yang ketat," tandasnya.

Sebelumnya Menkum HAM Patrialis Akbar menyambut positif usulan pembuatan ruang seks atau kamar bagi tahanan untuk melakukan hubungan suami istri. Namun dia menyimpan kekhawatiran kalau kamar itu malah bisa menjadi bisnis terselubung.

"Itu sedang kita pikirkan. Terus terang saja sebagai manusia biasa memang harus kita pikirkan. Tapi soalnya apa itu tidak jadi persoalan baru, pertama akan terjadi bisnis kamar," kata Patrialis di Kemensos, Jl Salemba Raya, Jakpus, Selasa (16/11/2010).

Bukan hanya soal bisnis kamar, soal kebersihan juga menjadi persoalan. "Kalau kamar tidak bersih kita kasihan kaum perempuannya yang datang. Maklumlah tempat kotor seperti itu, nanti orang sehat jadi AIDS," tuturnya.

Kalaupun kemudian ada ruang seks, tentu mesti ada aturan khusus, termasuk soal kebersihan. "Kecuali memang ada protap khusus misalnya sprei harus diganti, tapi nanti biasanya lagi, ujungnya bisnis lagi kan," terangnya.

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5961124

0 komentar:

Post a Comment

 
Powered by Blogger