DALAM urusan kerja, cara bicara bisa menentukan laju tidaknya karier Anda. Walau bukan merupakan faktor utama, namun pengolahan kata-kata dengan bijak akan memberikan nilai lebih bagi diri Anda.
Hindari terlalu sering salah-salah kata yang menyebabkan bertambah buruknya suasana kerja, karena salah-salah Anda bisa dijuluki Mr/Mrs Slip of the Tounge! Jadi pelajari ilmu "membungkus" kata-kata ini, sehingga Anda selalu bisa menghembuskan suasana yang kondusif bagi iklim kerja di lingkungan Anda.
Berikut ini rahasianya yang bisa Anda simak!
Hindari terlalu sering salah-salah kata yang menyebabkan bertambah buruknya suasana kerja, karena salah-salah Anda bisa dijuluki Mr/Mrs Slip of the Tounge! Jadi pelajari ilmu "membungkus" kata-kata ini, sehingga Anda selalu bisa menghembuskan suasana yang kondusif bagi iklim kerja di lingkungan Anda.
Berikut ini rahasianya yang bisa Anda simak!
1. Sampaikan berita buruk seindah mungkin
Ketika berita buruk tiba, jantung dan kepala siap meledak. Tapi jangan dituruti. Apalagi sampai berlari-lari panik menerobos kamar kerja bos. Cobalah cara ini: tenangkan diri, tarik napas dalam-dalam, dan mulailah berpikir kalimat apa yang paling sesuai disampaikan untuk kabar tersebut.
Hindari penggunaan kata "problem", "masalah", dan sejenisnya. Anda bisa mengatakan dengan tenang, misalnya, "Kita baru saja menabrak dinding dengan kecepatan tinggi..!", bandingkan dengan "Gawat, bahaya, bu! Proyek kita yang hampir satu miliar ternyata gagal total!."
"Menghindari kata-kata explosif bisa mengurangi kepanikan," demikian menurut Mel Silberman, penulis People Smart: Developing Your Interpersonal Intelegence.
2. Siap jadi bumper
Bayangkan bila seseorang mengatakan siap mengurusi masalah yang Anda hadapi. Sungguh melegakan, bukan?
Itulah yang akan dirasakan oleh atasn setiap mendengar anak buahnya mengajukan diri menyelesaikan masalah genting.
Kalimat, "Biar saya yang menangani masalah ini, pak", seakan-akan mengangkat beban yang memberati pundak atasan Anda. Reaksinya berbeda jika atasan mengajukan masalah, namun Anda justru panik.
3. Jadi pemain kelompok
Seorang rekan kerja dalam kelompok tiba-tiba mengajukan ide yang sangat cemerlang. Kesal boleh, tapi cukup dalam hati. Langkah yang paling jitu adalah mengambil keuntungan dari kehebatan teman Anda tersebut.
Caranya, saat bersama teman-teman lain sampaikan kehebatannya. Pujian ini akan membuat orang lain dan juga atasan Anda -memandang Anda sebagai seorang yang sportif, misalnya "Ide Saudara Nata ini saya kira bagus sekali".
4. Berbeda pendapat
Beda pendapat dengan rekan kerja atau atasan, sangat mungkin terjadi. Namun jangan sampai hal tersebut menjadikan hubungan Anda dengan rekan kerja tegang. Apabila Anda yakin bahwa pendapat Anda benar dan dilengkapi dengan data-data akurat dan bukti yang kuat, maka Anda tidak perlu berdebat kusir dengan rekan kerja.
Cukup sampaikan, "Menurut pengalaman dan sejauh pengetahuan saya, hal tersebut sudah sesuai perhitungan. Bahwa ada yang beranggapan berbeda, hal itu sangat mungkin terjadi dan kemungkinan hal tersebut merupakan pengecualian yang tentu saja patut menjadi masukan kita semua."
5. Minta bantuan lewat rayuan
Kalau Anda menghadapi pekerjaan yang sulit dan membutuhkan pertolongan, coba tengok rekan kerja yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas ini. Langkah berikutnya, rayu dia untuk membantu Anda.
Caranya? Puji dia. Katakan padanya bahwa hanya dia yang dapat membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas penting. Karena hanya dia yang memiliki pengetahuan yang tepat. Sampaikan dengan manis sambil menyelipkan pujian, misalnya "Aduh ide-idemu pasti sangat diperlukan untuk proyek ini!".
6. Menjawab dengan penawaran
Atasan meminta keterangan lengkap tentang lawan bisnis perusahaan Anda saat ini. Sialnya, Anda tidak tahu menahu soal ini. Kuncinya, jangan sampai terlihat bodoh. Kalau bos datang dengan pertanyaan sulit, tunda dengan cara cantik seperti, "Pak bagaimana jika saya kirim memo yang lebih detik jam tuga sore nanti".
7. Stop gangguan dari rekan kerja (laki-laki)
Bila rekan kerja pria Anda memuji penampilan Anda atau bicara soal seks yang membuat perasaan Anda tidak nyaman, segera gunakan kalimat "Wah, rasanya obrolan seperti ini harus cepat direm," untuk menghentikannya.
8. Meringankan beban
Atasan Anda memberikan pekerjaan baru, dan Anda sulit menyelesaikannya dalam waktu singkat. Untuk itu segera sampaikan dan diskusikan pada atasan bahwa tengah menangani prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan terlebuih dahulu, "Memang semua tugas ini penting pak, namun saya akan membuat skala prioritas kerja."
9. Memesona bos besar
Di acara pesta kantor, tiba-tiba Anda sadar bahwa di sebelah Anda telah duduk Boss of The Boss. Lari atau menghindar tentu bukan pilihan yang bijaksana. Bicaralah dengan bos Anda misalnya tentang filosofi perusahaan, tren industri, atau mungkin ancaman kompetitor atau, "Saya tertarik dengan keputusan terakhir bapak, apa dasar pemikiran bapak ketika itu?".
Pembicaraan berat sekaligus ringan ini akan memberi skor tambahan sebab Anda berani mengangkat topik pembicaraan yang disukai, dan menjadi tanggung jawab.
10. Bersalah? Silakan mengaku!
Namanya juga manusia, maka sesekali membuat kesalahan agak bodoh (atau teramat bodoh) adalah wajar. Tetapi sekarang bagaimana caranya agar Anda tidak menjadi 'pesakitan yang disalahkan oleh seluruh dunia'.
Pertama, akuilah kesalahan itu. Hal ini akan menunjukkan kematangan Anda, kemudian jangan coba-coba melemparkannya kepada orang lain. Kalau hal tersebut sampai dilakukan, maka orang akan mengecap Anda sebagai seorang pengecut.
11. Silakan kritik saya
Feedback adalah asset yang berharga. Kita justru patut merasa senang jika masih ada yang memberi Anda kritik atau saran. Karena seseorang yang menutup diri akan kritik sebenarnya telah menutup jalan perkembangan dirinya.
Tapi Anda tentunya tak akan menipu perasaan. Ada yang tertusuk dalam hati begitu ada orang yang mengkritik hasil karya dan jerih payah Anda, dan tentunya sakit rasanya. Tenang! Jangan perlihatkan kemarahan dan wajah tidak senang Anda saat menerima kritikan.
"Saya sangat menghargai kritik Anda. Dan saya akan memikirkan saran Anda." Kalimat tersebut membuat Anda tampak profesional, dan patut dihargai. Selain itu, mampu memberikan kesan kuat, tangguh, dan tahan banting. Atasan Anda ingin melihat bawahannya mampu mendengar kritik tanpa menunjukkan kemarahan. Tepatnya mampu bersikap dewasa.
So, coba praktikkan dan karier Anda pun akan lancar-lancar saja. (Berbagai sumber)
sumber: SINDO
0 komentar:
Post a Comment