Saat-saat pergantian tahun seperti sekarang ini, sesuatu yang sering dipikirkan adalah perlukah kita membuat sebuah “resolusi” yang memberi arah, harapan, serta motivasi menjalankannya dalam satu tahun ke depan? Perlukah tekad kuat itu dituliskan dalam bentuk sebuah “resolusi” agar kita semakin terpacu untuk mewujudkannya?
Lalu, apa sih yang disebut sebagai sebuah “resolusi”? Bagi sebagian orang, kata resolusi mungkin sudah menjadi kata-kata biasa karena setiap tahun sudah menuliskannya sebagai bagian tidak terpisahkan dari janji-janji tahun baru. Ya, resolusi adalah sebuah janji yang tertulis, berisikan tekad, target, dan tindakan apa yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan. Sebuah resolusi memang biasanya dibatasi satu tahun agar memudahkan dalam proses pencapaian.
Apa saja yang biasanya ditulis pada sebuah resolusi pribadi? Tidak ada batasan jelas sebenarnya bagaimana aturan main sebuah resolusi mesti ditulis. Sangat tergantung dari kenyamanan dan kebiasaan seseorang. Ada yang menuliskannya secara garis besar, dan tidak sedikit pula yang menuliskannya secara detail.
Bagaimana menuliskan sebuah “resolusi” agar efektif untuk dijalankan? Berikut beberapa tipsnya.
Pertama, resolusi itu mesti berasal dari keinginan dalam diri kita, bukan sekadar mencontoh orang lain. Mulailah dengan melihat apa saja keinginan dan target-target yang kita inginkan selama setahun ke depan. Jangan bilang bahwa kita ngga punya ambisi apa-apa, karena ambisi itu mesti ada agar membuat hidup kita lebih semangat.
Kalau misalnya tidak bisa juga menemukan keinginan kita, cobalah untuk ngobrol dan berdiskusi dengan orang-orang yang dekat dengan kita. Setidaknya, hal tersebut akan membuka wawasan dan pengetahuan tentang berbagai keinginan terdalam pada diri kita dan harapan-harapan yang kita sematkan. Karena pada dasarnya, setiap orang menginginkan untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.
Keinginan yang datang dari lubuk hati yang paling dalam akan membawa pada tekad yang sangat kuat untuk bisa mencapainya. Impian yang kuat inilah yang menjadikan sebuah “resolusi” mempunyai makna. Akan ada motivasi internal yang sangat kuat untuk mencapai apa yang kita tuliskan.
Kedua, buatlah sesuatu yang mudah diukur, jangan abstrak. Kalau kita tuliskan “saya ingin bahagia di 2011”, masih terlau abstrak karena tidak bisa diukur. Cobalah untuk membuatnya lebih sederhana dan bisa terukur. Misalnya: “saya ingin punya tabungan sebesar berapa juta pada tahun 2010”, atau “saya ingin punya motor atau mobil merek apa di tahun 2010”. Dengan demikian, resolusi ini mudah untuk diukur saat kita ingin memonitornya di tengah tahun ataupun di akhir tahun nanti.
Ketiga, agar mempunyai daya dorong yang kuat, buatlah resolusi dari kalimat positif. Memulai resolusi dengan kalimat negatif, misalnya kata “jangan” atau “tidak” secara tidak langsung akan mengurangi daya dorong dari kalimat tersebut. Karena, biasanya pikiran kita akan lebih mudah untuk merespons kata-kata positif.
Keempat, jika sudah mempunyai resolusi di tahun sebelumnya, cobalah untuk melakukan review dan evaluasi, apa saja yang sudah tercapai, dan apa saja yang belum. Dengan melakukan review akan memudahkan kita untuk belajar dari kesalahan masa lalu. Resolusi tahun ini merupakan hasil evaluasi dari resolusi yang telah kita tulis sebelumnya.
Kelima, resolusi itu jangan sekadar ada pada pikiran, tetapi mesti ditulis pada kertas, prasasti, atau apapun juga, yang penting bisa kita lihat sehari-hari. Dengan ditulis, akan memudahkan kita melihat apa yang kita inginkan sekaligus memberikan semangat dan gairah untuk terus bisa mencapainya.
Banyak manfaat kalau kita menuliskan resolusi ini, terutama buat kita secara pribadi. Manfaat yang paling besar adalah “resolusi” tersebut akan memberikan semangat dari sisi internal yang sangat kuat. Kehidupan seseorang tidaklah selalu menempatkannya pada posisi yang terus bersemangat. Suatu saat, sangat mungkin terjadi di mana semangat seseorang menjadi kendur, atau bahkan hilang. Dengan melihat kembali tulisan tentang resolusi 2011 akan memudahkan kita mengembalikan semangat yang hilang tersebut.
Adanya janji “resolusi” juga membuat hidup kita lebih fokus. Kita mempunyai keterbatasan dari sisi waktu, tenaga, dan juga keuangan. Dengan membuat prioritas, fokus sumber daya kita bisa lebih diarahkan menuju apa yang kita prioritaskan.
sumber: kompasiana.com
Kalau ditanya, apa resolusi saya di 2011, saya boleh share, mudah-mudahan memberikan daya dorong lebih kuat buat saya untuk mencapainya:
1. quit smoking, i'm a heavy smoker!. . but that maybe for me to quit smoking suddenly.. at least I try to reduce it. I will try a day without cigarettes in 1 week.
2. start paracticing Taekwondo once a week...
3. marry my girlfriend...
Boleh cerita dong, apa resolusi Anda di 2011?
0 komentar:
Post a Comment